REAKSI-REAKSI HIDROKARBON
NAMA : FRISKA UTAMI
NIM : A1C117021
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Syamsurizal., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 4
I. Judul : Reaksi-Reaksi Hidrokarbon
II. Hari/Tanggal : Minggu, 17 Maret 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah:
1. Dapat mengetahui
perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh dan
aromatik
2. Dapat mengetahui jenis
reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon
3. Dapat mengetahui cara
dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon
IV. Landasan Teori
Hidrokarbon
aromatik juga merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya
digambarkan dengan lingkar enam dengan senyawa tunggal/ikatan tunggal dan
rangkap bersilih-ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon
asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimia yang khusus atau khas
(Syukri, 2006).
Reduksi dan
oksidasi merupakan reaksi-reaksi yang sangat umum dalam organik. Reaksi ini
dapat mengalami perubahan senyawa dengan ikatan rangkap 2,3 dan lainnya. Reaksi
reduksi adalah reaksi antara satu senyawa dengan hydrogen, sedangkan oksidasi
adalah reaksi antara senyawa dengan oksigen. Hasil dari reduksi dan oksidasi
tergantung pada substrat dan kondisi proses( Sumardjo, 2009).
Reaksi adisi
artinya penambahan/penangkapan. Dalam reaksi ini suatu zat ditambahkan ke dalam
suatu senyawa yang mempunyai ikatan rangkap berubah menjadi tunggal. Reaksi substitusi
adalah reaksi penggantian atom gugus dengan atom lain. Jadi dalam reaksi ini,
suatu atom atau gugus yang terdapat dalam rantai utama tersebut dan tempatnya
yang kosong akan diganti oleh atom gugus yang lain (Marsuali, 2009).
Senyawa hidrokarbon
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa hidrokarbon ini
dimanfaatkan dengan cara reaksi pembakaran sempurna ataupun tidak sempurna. Kita
perlu tahu faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi pembakaran
sempurna dan tidak sempurna. Disamping itu, reaksi hidrokarbon juga dibantu
oleh katalis yang menggunakan alumunium klorida yang dapat mempercepat
terjadinya reaksi hidrokarbon
V. Alat dan Bahan
5.1
Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Batang pengaduk
5.2
Bahan
1. Ligroin
2. Benzena
3. Brom/CCl4
4. Kertas lakmus
5. Besi
6. Aquades
7. Kalium
permanganat
8. Sikloheksana
9. Asam
sulfat pekat
10. Asam nitrat
11. Batu didih
12. Alkana
VI. PROSEDUR KERJA
6.1
Brom dalam Karbon Tetraklorida
1.
Dimasukan kedalam tabung reaksi masing-masing alkena 1 ml
2.
Ditambahkan 10-15 tetes brom/ CCL4 dan digoncanngkan
3.
Ditempatkan tabung yang satu kedalam tempat yang gelap (lemari)
4.
Ditempatkan tabung yang lain disinari matahari atau lampu pijar selama beberapa menit.
5. Dibandingkan kedua tabung dan ditiup
masing-masing mulut tabung untuk mengetahui hidrogen bromide yang akan
menimbulkan asap atau dengan menggunakan kertas lakmus.
6.
Dimasukan kedalam tabung reaksi 1 ml sikloheksana (alkena)
7.
Ditambahkan 10 tetes brom/ CCL4 dan digoncangkan tabung
8.
Diamati apa yang terjadi
9.
Diuji bagi kemungkinan adanya pengeluaran hydrogen bromide.
10.
Dimasukan benzene 1 ml kedalam tabung reaksi
11.
Ditambahkan 1 ml brom dalam karbon tetraklorida dan digoncang
12.
Diamati hasilnya.
6.2
Brom
1.
Ditempatkan 1ml benzene kedalam tabung reaksi
2.
Dimasukan kedalam tabung reaksi yang lain potongan besi
3.
Ditambahkan 1 ml benzene untuk menurunkan potongan besi
4.
Ditambah 3 tetes brom kedalam masing-masing tabung
5. Ditempatkan masing-masing tabung kedalam gelas
piala yang berisi air panas selama 15
menit
6.
Diamati warna masing-masing tabung dan di catat hasilnya
6.3 Larutan Kalium Permanganat
1.
Dimasukan permanganate 0,5% kedalam 2 gelas tabung reaksi
2.
Ditetesi 5 tetes alkane kedalam tabung reaksi
3.
Dimasukam ketabung reaksi sikloheksana ketabung yang lain
4.
Digoyongkan masing-masing tabung reaksi selama 1-2 menit
5.
Didalam tabung reaksi ketiga yang berisi 1 ml benzene
6.
Ditambahkan 2 ml kalium permanganate
7.
Digoncangkan tabung reaksi tersebut
6.4 Asam Sulfat Pekat
1.
Ditempatkan asam sulfat pekat 2 ml kedalam 2 tabung reaksi
2.
Ditambahkan 10 tetes alkena kedalam ke tabung 1
3.
Ditambahkan 10 tetes sikloheksana ke tabung reaksi yang lain
4.
Dikocang tabung reaksi tersebut
5.
Dicatat hasilnya
6.
Dibuang isi masing-masing tabung kedalam gelas kimia
6.5 Asam Nitrat
1. Dikerjakan percobaan ini didalam lemari asam
2. Dicampurkan 0,5 ml benzene dan 4 ml asam nitrat pekat pada satu tabung
reaksi
3. Ditambahkan satu butir batu didih
4. Didihkan campuran perlahan lahan selama 2 menit
5. Dituangkan larutan kedalam satu gelas piala
berisi 5-10 gram es
6. Dicatat bau dari cairan yang memisahkan
7. Dibandingkan dengan bau nitrobenzene
6.6 Bahan Tak Dikenal
Diminta
kepada asisten senyawa yang tak dikenal dan ditentukan apakah senyawa tersebut
senyawa tak jenuh, jenuh atau aromatik.
Yuk
dilihat videonya!!!
Pertanyaan:
1. Ketika n-heksana dicampurkan dengan
aquades dalam tabung reaksi, apa yang terjadi setelah carpuran tersebut diaduk?
2. Apa perbedaan yang terjadi antara
campuran n-heksana dan aquades dengan n-heksana dan Karbon Tetraklorida?
3. Mengapa n-heksana tidak larut dalam
air/aquades?
Muhammad Yamin nim A1c117047
BalasHapusNo 3. Karena senyawa polar akan larut dengan senyawa yang polar juga, begitu pula sebaliknya. Senyawa hidrokarbon bersifat non polar, jadi senyawa tersebut akan larut dalam senyawa nonpolar juga. Sedangkan air merupakan senyawa polar, sehingga n-heksana tidak dapat larut dalam air.
Saya Febby Marcelina Murni (A1C117037), akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Menurut saya pada campuran n-hekasana dengan aquades, larutannya seperti ada batasan atau ada pemisah antara n-heksana dengan aquades. Sedangkan pada campuran n-heksana dengan karbon tetraklorida, larutannya tercampur sempurna, tidak ada batasan antara larutan tersebut.
BalasHapus
BalasHapusmelisa oktapiani(043) 3. Karena senyawa polar akan larut dengan senyawa yang polar juga, begitu pula sebaliknya. Senyawa hidrokarbon bersifat non polar, jadi senyawa tersebut akan larut dalam senyawa nonpolar juga. Sedangkan air merupakan senyawa polar, sehingga n-heksana tidak dapat larut dalam air.