PEMBUATAN
ASETON
NAMA
: FRISKA UTAMI
NIM
: A1C117021
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Syamsurizal., M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
PERCOBAAN
7
I.
Judul : Sintesis Aseton
II.
Hari,
Tanggal : Sabtu, 6 April 2019
III.
Tujuan : Adapun tujuan dari
percobaan ini adalah:
1.
Mensintesis
aseton dari isopropil alkoho
2. Menghitung rendemen aseton yang terbentuk.
2. Menghitung rendemen aseton yang terbentuk.
IV. Landasan
Teori
Menurut Fessenden (1982) aseton
dapat dibuat dengan cara oksidasi dimana aseton merupakan bahan dasar isopropil
alkohol. Aseton memiliki ciri-ciri: tidak berwarna dan memiliki berat jenis
0,812gram/mol serta memiliki bau yang sengit. Aseton dapat bercampur dalam air
dan dalam semua perbandingan adalah suatu zat pelarut yang baik bagi banyak
zat-zat organik, aseton dipakai dalam pembuatan senyawa penting antaranya
Kloroform dan Iodoform.
Air
kencing biasanya mengandung sedikit aseton, tetapi lebih banyak dalam keadaan
sakit tertentu seperti diabetes melitus. Aseton atau propanon mempunyai rumus
(CH3)2CO.
Aseton
dibuat secara teknik dengan :
1. Pemanasan
kalsium asetat
2.
Mengalirkan uap
Asam Asetat pada kira – kira 480oC melalui oksidasi logam yang
bekerja katalis seperti Alumunium Oksida, Kalsium Oksida, Magnesium Oksida.
3.
Penguraian zat pati oleh bakteri-bakteri tertentu seperti baccilus aceto –
aethyalitus dan bacillus maseransi hasil sampingan yang didapatkan
adalah etil alkohol.
4.
Oksidasi alkohol sekunder 2-propanol dengan menghangatkannya dalam Kalium dikromat
dalam suasana asam.
Alkohol primer jika dioksidasi akan
membentuk aldehid, sedangkan alkohol sekunder
jika dioksidasi akan membentuk keton dan alkohol tersier
tidak bisa dioksidasi
kembali. Oleh karena itulah mengapa untuk mensintesis aseton menggunakan
alkohol sekunder.
Keton tahan terhadap oksidasi lanjutan,
tidak perlu memisahkan hasilnya dari campuran reaksi selama berlangsungnya
reaksi oksidasi. Saat ini ada kecendrungan yang meningkat menentukan peranan
aseton dalam kimia atmosfer dan menentukan sumber alami aseton.
Aseton
ditemukan pada :
1.
Upper troposphere dan lower stratosphere
2.
Atmosfer sebagai hasil dari reaksi fotokimia dan hidrokarbon alam
3.
Emisi langsung dari sumber-sumber biologik
4.
Oksidasi atmosferik dan berbagai hidrokarbon biogenik.
Menurut Fieser (1957) ada beberapa
sumber biologik aseton yang telah dikenal, diantaranya sudah dikarakteristik
dengan baik, merupakan dekarboksilasi enzimatik dari asetoasetat pada hewan.
Bakteri
yang telah dikenal memproduksi aseton diantaranya :
1.
Clostridium acetobutylium
2.
Bakteri aerobik yaitu streptococus cremonies dan streptococus lactis
bila dibiarkan dalam skim milk.
3.
Vibrio Sp bila dibiakkan dalam media yang mengandung L-leksin.
4.
Pseudomonas aeruginosa
Sifat
– Sifat dari Aseton :
Sifat
Kimia :
1. Bersifat polar
2. Dapat direduksi
dengan LiAlH4 menjadi alkohol
3. Merupakan basa
lewis lemah dengan mereaksikannya dengan asam kuat.
4. Tahan terhadap
oksidasi atau tidak dapat dioksidasi, kecuali dalam keadaan tertentu dimana
rantai karbon pecah.
5. Larut dalam air
Sifat
Fisika :
1.
Berat jenis 0,787 g/mL
2.
Titik didih 56oC
3.
Titik beku -95oC
4.
Tidak berwarna
5.
Baunya sengit
6.
Memiliki berat molekul 58 g/mol
Menurut Elsevier (2013), kegunaan
Aseton adalah :
1. Sebagai
pelarut dalam senyawa karbon, plastik, lilin
2. Sebagai
bahan dasar sintesis kloroform dan iodoform
3. Sebagai
bahan pembuat cat
4. Sebagai
bahan pembuat parfum
5. Sebagai
pembersih cat kuku atau kuteks
6. Sebagai
pembuat tinner
7. Pelarut
dalam selulosa asetat, yang menghasilkan crayon.
Reaksi- Reaksi
Aseton :
1.
Akan membentuk hemi asetal, jika diberikan asam dan alkohol.
2.
Bila ditambahkan dengan glikol akan membentuk ketal.
3.
Reaksi dengan sianida
4. Reaksi
reduksi
5.
Aminasi reduksi
Untuk mengidentifikasi aseton, dapat
melakukannya dengan hidrazin, maka akan menghasilkan gas hidrogen. Aseton
mudah terbakar dan mudah menguap. Uap tersebut dapat menyebabkan percikan api
dan berbahaya apabila tertelan atau terhirup juga dapat mempengaruhi kerja
sistem syaraf. Berdasarkan
hazard diamond (HD). Warna
merah pada hazard diamond menunjukkan fire hazard. Fire hazard menunjukkan
bahwa bahan digolongkan tingkat bahaya berdasarkan flash point. Semakin rendah
flash point, maka bahan tersebut akan semakin berbahaya. Untuk aseton
termasuk dalam skala 3, dengan flash point kurang dari 100o F. Kotak
dengan warna biru menunjukkan health hazard. Health Hazard menunjukkan efek
bahan berbahaya tersebut terhadap kesehatan manusia. Aseton
termasuk dalam skala 1, dengan tingkat
hazardnya adalah sedikit berbahaya, dengan tingkat hazardnya adalah sedikit
berbahaya. Warna kuning pada diamond hazard menunjukkan reactivity, yaitu
tingkat reaktivitas bahan kimia dan jenis hazard yang ditimbulkan. Aceton
termasuk dalam reactivity skala 0, sehingga tipe reaktivitasnya adalah tidak
reaktif. Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada proses
penyimpanan dan transpor asetilena dalam industri
pertambangan. Pada tekanan dan
temperatur dan tekanan normal aseton bersifar relatif stabil. Kondisi yang
harus dihindari adalah: hindari panas, api, percikap api dan sumber pembakaran.
Kontainer dari aseton dapat pecah dan meledak bila terpapar dengan panas
(Halleman, 1968)
Aseton sering
disebut juga 2-propanon dimana 2-propanon ini merupakan bentuk keton yang
paling sederhana yang mudah terbakar. Dalam tumbuh-tumbuhan kita juga dapat
menemukan aseton. Selain itu kita juga dapat menemukan aseton pada metabolism tumbuhan
dan hewan. Aseton sering kita gunakan dalam sehari-hari. Contohnya seperti
dalam membersihkan warna kuteks yang ada di kuku, membuat sepatu mengkilap, dan
membersihkan whiteboard yang terkena tinta. Selain itu aseton juga sering
digunakan sebagai pelarut. Cara pembuatan aseton dengan cara:
1.
Distilasi
kering kalsium asetat
2.
Terbuat
dari asam asetat dengan bantuan katalis mangan(II) karbonat dan dipanaskan pada
suhu 110 – 120oC
3. Oksidasi
alkohol sekunder dalam suasana asam, seperti menggunakan 2-propanol atau
isopropanol dengan oksidator kalium kromat.
V. Alat dan
Bahan
5.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Erlenmeyer 100 ml
3. Gelas beker 200 ml
4. Gelas beker 500
ml
5. Gelas ukur 50 ml
6. Heating mantle
7. Kaca arloji
8. Labu leher tiga
500 ml
9. Pengaduk
10.
Peralatan destilasi lengkap
11.
Pipet tetes
12.
Spatula
13. Termometer
5.2 Bahan
1. Akuades
2. Asam
sulfat pekat (H2SO4)
3. Es batu
4. Kristal kalium permanganat (KMnO4)
5. Isopropil Alkohol atau propanol
6. Kalium dikromat (K7CrO7)
VI.
Prosedur
Kerja
6.1 Pembuatan
aseton dengan oksidator kalium permanganat
Ø Dirancang
alat destilasi dengan baik ( terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot plate, kondesor, gelas beker,
Erlenmeyer)
Ø Dimasukan
kedalam gelas kimia 85 ml aqiuades
Ø Dimasukan
12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4.
Ø Diaduk
campuran tersebut dengan hati-hati
Ø Diamkan
sampai campuran tidak panas lagi
Ø Dimasukan
campuran kedalam labu leher tiga secara perlahan
Ø Diaduk atau digoyongkan labu leher tiga
Ø Dimasukan
batu didih kedalam labu leher tiga
Ø Dilakukan
proses distilasi terhadap campuran pada suhu 75o – 80oC
Ø Diukur
volume aseton yang dihasilkan
Ø Diulangi
percobaan ini dengan kristal KMnO4 sebanyak 20 gr
6.2 Pembuatan aseton dengan oksidator
kalium bikromat
Ø Dirancang
alat destilasi dengan baik
Ø Dibuat
campuran H2SO4 pekat dengan isopropil alcohol ( 50 ml
air + 27,5 ml H2SO4
+ 29, 2 ml isopropil alcohol)
Ø Dimasukan
kedalam labu suling
Ø Dilarutkan
10 gr K2Cr2O7 dalam 100 ml aquades
Ø Dimasukan
kedalam corong pisah
Ø Dipanaskan
abu sampai mendididih diangkat penagas + K2Cr2O7 melalui
corong pisah
Ø Dilakukan
destilasi setelah K2Cr2O7 pada suhu 75 oC
Ø Dihitung
rendemen
Yuuukk ditonton videonya
Pertanyaan!
1. Apa guna labu kondensor ditutupi oleh alumunium foil?
2. Apa yang menandai jika larutan tersebut mengandung aseton?
3. Pada saat bubuk hasil
sintesis ditetesi kalsium karbonat apa yang terjadi pada bubuk tersebut?
Saya vira anggita (069) akan menjawab pertanyaan no 2.
BalasHapusYang mana menandai larutan tersebut mengandung aseton adalah ketika larutan tersebut dibakar, larutan tersebut akan mudah terbakar.
Saya Silvy Wahyu Fradini (A1C117023) akan menjawab pertanyaan no 3. Dari vidio diatas ketika bubuk aseton ditetesi larutan kalsium karbonat hasilnya pada bubuk tersebut terjadinya suatu reaksi yang ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung pada bubuk aseton tersebut
BalasHapusArnia Haiza Annisa (049) akan menjawab pertanyaan nomor 1. Agar uap pada labu kondensor tidak keluar dan agar panas dalam kondensor tetap terjaga
BalasHapus